Learning Loss Bisa Diatasi dengan Pembelajaran Berbasis Proyek, Yuk Kenali!

Rabu, 18 Mei 2022 - 07:44 WIB
loading...
Learning Loss Bisa Diatasi...
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemendikbud Ristek Drs M. Abdul Khak. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan hingga dua tahun lamanya memberikan berbagai dampak di berbagai sektor. Salah satunya sektor pendidikan, di mana pandemi tersebut mengubah metode pembelajaran.

Bagaimana tidak? Selama pandemi, banyak pelajar yang tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah-sekolah. Sebagai gantinya, mereka belajar menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Terkait metode PJJ, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim sempat menyinggung bahwa pembelajaran jarak jauh dapat berdampak kepada para pelajar. Dampak tersebut yakni hilangnya pengetahuan atau learning loss.



Oleh karenanya Kemendikbud Ristek mengusung pembelajaran berbasis proyek. Apa itu?

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Drs M. Abdul Khak memaparkannya dalam webinar Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Atasi Learning Loss.

“Pembelajaran berbasis proyek sejalan dengan karakter pelajar Pancasila yang dikembangkan oleh Kemdikbud Ristek,” tuturnya dalam webinar tersebut, Selasa (17/5/2022).

Pembelajaran berbasis proyek atau project based-learning (PBL) merupakan metode pembelajaran menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Dengan metode ini, peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.



“Salah satunya adalah pelajar bisa mempunyai karakter bernalar dan berpikir kritis. Melalui penelitian yang dilakukan siswa, ini dapat melatih para siswa bernalar dan berpikir kritis,” sambung dia.

Begitu pula penerapan pembelajaran berbasis proyek untuk meningkatkan keterampilan literasi atau bahasa.

“Dalam penelitian tahap penentuan masalah, pencarian data di lapangan, dan bagaimana menyimpulkan penelitian itu hakikatnyanya adalah melatih siswa menghidupkan daya kritis dan analitisnya,” ujar M. Abdul Khak.

“Dalam pembelajaran berbasis proyek ini pelajar dapat melakukan penelitian pada praktikum penggunaan bahasa yang dekat dengan anak-anak misalnya pada lagu, iklan, atau pada media massa yang ditemui,” sambungnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1776 seconds (0.1#10.140)